Rembang – Minat warga masyarakat Kabupaten Rembang untuk bisa berangkat menunaikan ibadah haji terbilang tinggi. Hingga November 2016 ini, sudah ada sebanyak 16 ribu-an warga Kabupaten Rembang yang masuk dalam daftar tunggu haji di Kementrian Agama Kabupaten Rembang.
Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh Kemetrian Agama (Kemenag) Kabupaten Rembang, Shalehuddin mengatakan, sebanyak 16 ribuan warga yang masuk dalam daftar tunggu haji Kemenag Rembang merupakan hasil akumulasi total dari beberapa tahun sebelumnya yang sudah mengantri. Rata rata dari 16 ribu calon haji yang masih menunggu keberangkatan tersebut berusia sekitar 40 hingga 60 tahun.
“Untuk tahun ini saja, sampai November ini sudah ada dua ribuan pendaftar. Sampai akhir tahun nanti, saya perkirakan jumlah pendaftar bisa mencapai 2.300an orang,” terangnya.
Ia menyebutkan, setiap tahun jumlah pendaftar haji selalu mengalami peningkatan. Hal tersebut membuktikan minat berhaji warga Rembang terbilang tinggi.
Disebutkan, kuota haji yang disediakan tidak sebanding dengan jumlah pendaftar sehingga menjadikan tumpukan antrean. Tiap tahunnya kuota jamaah haji yang berangkat berkisar 600 – 700an orang, padahal rasio pendaftar tiap tahunnya berkisar 2000an orang.
Sehingga, masa tunggu atau antrean pemberangkatan haji di Rembang saat ini hingga 23 tahun. Praktis, bagi warga Rembang yang mendaftar pada tahun ini perkiraan bisa berangkat berhaji pada tahun 2039 mendatang.
“Dengan jumlah penunggu yang banyak dan masa tunggu yang lama itulah, warga Rembang justru semakin semangat mendaftar berhaji karena pemikirannya selagi muda sehingga saat berhaji umur tidak terlalu tua,” ungkap Shalehuddin.
Masa tunggu yang lama itulah yang dimanfaatkan para pendaftar untuk menambah penghasilan atau mengumpulkan uang. Sehingga saat akan berangkat haji mereka sudah siap dengan segala modal yang ada.
Dia melanjutkan, saking semangatnya untuk berhaji, sewaktu musim haji kemarin tiba, selama 3 hari Kemenag bisa kebanjiran pendaftar hingga 200 pendaftar. Selain itu, semangat yang mendorong warga Rembang untuk berhaji tentunya dapat dikaitkan dengan adanya peningkatan pendapatan yang ada.
“Kalau menurut saya semangat warga Rembang untuk berhaji kemungkinan ada dua. Yakni pendapatan mereka berkembang, dan yang kedua yakni dengan masa tunggu yang lama itulah mereka bisa mendaftar. Artinya mereka mempunyai uang cukup untuk mendaftar, dan mereka akan melunasi uang pendaftaran itu disaat akan berangkat. Sehingga waktu menunggu itu dimanfaatkan untuk bekerja keras atau mengumpulkan modal lebih banyak lagi,” paparnya.
Adapun untuk biaya ibadah haji saat ini masih di sekitaran Rp. 35 juta per orang. Shalehuddin menyebutkan, nominal tersebut sewaktu-waktu bisa berubah sesuai dengan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar. (DM38)