Kragan – Pemandangan unik akan menyambut warga yang melintas di jalan Desa Tanjungsari Kecamatan Kragan, Rembang. Sepanjnag 500 meter jalan penghubung antar Desa itu, kini menjadi objek menarik untuk berfoto ria disebut juga kampung 3D.
Para pemudanya menyulap jalanan desa menjadi jalanan yang penuh dengan gambar ciamik. Bukan hanya sekedar gambar, melainkan sebuah gambar yang memiliki ilusi optik saat dilihat dari sudut tertentu.
Ketua karang taruna desa Tanjungsari, Kragan, Sakdullah menyebutkan, ide kreatif ini dicetuskan oleh karang taruna desa setempat yang menamakan dirinya karya muda. Ada 43 anggota aktif yang tercatat sebagai anggota dari karang taruna karya muda.
“Total terdapat 12 gambar yang saat ini sudah menghiasi jalanan Desa Tanjungsari, Kragan, ini. Mulai dari zebra cross melayang, jembatan, burung elang, kolam lumba-lumba dan lainnya,” tuturnya.
Rencananya, pembuatan gambar 3D akan dilanjutkan secara merata di jalanan utama Desa Tanjungsari. Sedangkan untuk pembiayaan pihaknya hanya mengandalkan iuran dari anggota karang taruna.
“Kita sebelumnya pakai dana iuran antar anggota saja. Namun, ini kan sudah jadi 12 gambar, kita sudah usul ke pak kepala Desa, agar bisa sedikit membantu melalui penganggaran Dana Desa. Nanti kita penhi semuanya (aspal) dengan gambar yang unik-unik,” akunya.
Wasilul, salah satu kreator gambar 3d mengaku inspirasi menggambar tersebut didapatkannya dari sebuah kampung di Depok yang terlebih dahulu membuat kampung 3D. Ia pun mulai belajar membuat gambar 3D melalui internet.
“Memang kita terinspirasi dari yang sudah ada di Depok. Kemudian saya mulai belajar menggambar dari internet, bagaimana membuat sudut kemiringan yang tepat biar terlihat lebih nyata. Kemudian diaplikasikan di aspal ini, tapi sketsa dulu,” tuturnya saat ditemui, Senin (5/3/2018).
Menggambar di aspal, menurutnya tak semudah menggambar di atas kanvas. Permukaan yang kasar, dan warna dasar aspal yang hitam membuat paduan warna harus diperbanyak.
“Apalagi ini kan jalanan kampung yang setiap saat pasti dilewati kendaraan. Jadi ya kita menggambar pas malam hari. Tapi pernah saat itu kita menggambar, kebetulan ada mobil yang lewat. Gambar yang sudah jadi, tinggal pengeringan, jadinya rusak karena kena ban mobil,” tambahnya.
Semenjak gambar tersebut selesai dibuat, banyak warga yang berfoto di atas gambar tersebut. Tak hanya warga setempat, warga luar daerah pun tak sedikit yang mampir di desa tersebut hanya untuk berfoto.
“Harapannya, Desa Tanjungsari ini bisa benar-benar jadi kampung 3D. Tentunya agar bisa mengangkat sektor pariwisata disini,” tandasnya. [DM38]